SINTANG – Bakal calon bupati Sintang, Gregorius Herkulanus Bala, mengungkapkan harapannya agar masyarakat Sintang tidak merasa gengsi menjadi petani, tetapi justru bangga dan berprestasi sebagai petani yang bergensi. Pernyataan tersebut disampaikan Bala dalam acara pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai calon bupati Sintang, didampingi oleh wakilnya, Florensius Ronny.
Bala, menekankan pentingnya sektor pertanian bagi Kabupaten Sintang, yang dikenal sebagai wilayah agraris dengan tanah yang luas. Ia menjelaskan bahwa meski status sebagai petani sering kali dipandang sebelah mata, sesungguhnya profesi ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat jika dikelola dengan baik.
Wilayah Sintang adalah wilayah yang kaya dengan tanah subur. Oleh karena itu, saya mendorong masyarakat untuk tidak merasa gengsi menjadi petani,” ujar Bala. “Kita harus merayakan setiap gelar dan pencapaian kita, namun jangan sampai gelar tersebut membuat kita merasa rendah diri sebagai petani. Jika kita menjadi petani yang benar dan profesional, kita harus bangga.”
Bala menegaskan bahwa sebagai calon bupati, ia berkomitmen untuk memotivasi masyarakat agar memahami dan menjalani profesi pertanian dengan penuh kebanggaan dan keahlian. Ia juga menekankan bahwa sikap meremehkan pekerjaan sebagai petani tidak akan membawa kemajuan bagi daerah. Oleh karena itu, ia akan fokus pada upaya meningkatkan kualitas dan status profesi petani di Kabupaten Sintang.
Pasangan Grogius Bala dan Florensius Ronny, yang mengusung visi misi tersebut, mendapatkan dukungan dari enam partai politik. Mereka adalah Partai Gerindra, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Perindo, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan Partai Bulan Bintang (PBB). Dukungan tersebut menunjukkan soliditas politik yang kuat dalam upaya mereka untuk membawa perubahan positif di Kabupaten Sintang.
Dengan dukungan dari berbagai elemen politik dan komitmen untuk memajukan sektor pertanian, pasangan Bala-Ronny berharap dapat membawa Sintang menuju era baru di mana pertanian tidak hanya menjadi bagian integral dari ekonomi lokal, tetapi juga profesi yang dihormati dan diakui secara luas. (RED)