SINTANG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sintang memastikan kesiapan pelaksanaan debat publik bagi para calon kepala daerah dalam Pilkada Sintang 2024. Debat ini direncanakan berlangsung pada Sabtu, 16 Oktober 2024, bertempat di My Home Sintang, mulai pukul 19.00 WIB. Tiga pasangan calon akan berpartisipasi dalam debat yang diharapkan menjadi sarana untuk menyampaikan visi, misi, dan program masing-masing.
Debat publik kali ini mengusung tema Merajut dan Membangun Sintang dari Desa yang Terkoneksi, Berwawasan Lingkungan, Toleran, dan Sejahtera. Tema ini dipilih karena Sintang dikenal sebagai wilayah dengan jumlah desa dan kelurahan terbanyak, yaitu 406, yang tersebar di berbagai kecamatan. Meski jumlahnya besar, banyak desa masih belum terhubung dengan baik, baik antar-desa maupun dari desa ke pusat kecamatan. Isu ini dianggap penting karena aksesibilitas dan konektivitas yang baik akan memperkuat pembangunan desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah pedalaman Sintang.
Dalam rangkaian persiapan debat, KPU Sintang berfokus memastikan kelancaran acara dari segi teknis, pengamanan, serta kenyamanan bagi peserta dan pendukungnya. Pihak KPU mengimbau semua pasangan calon dan tim kampanye untuk bersikap sportif dan menjaga ketertiban selama debat berlangsung. KPU juga bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pihak keamanan dan penyelenggara lokasi, untuk menjamin debat berjalan aman dan lancar.
Komisioner KPU Sintang, Endang Kusmiyati, menyatakan bahwa debat publik ini tidak hanya menjadi ajang bagi para calon untuk memaparkan rencana kerja mereka, tetapi juga memberi kesempatan kepada masyarakat Sintang untuk lebih mengenal calon pemimpin yang akan mereka pilih. “Kami berharap, melalui debat ini, masyarakat dapat melihat langsung gagasan dan pandangan calon dalam memajukan Sintang, khususnya dalam mengatasi tantangan di desa-desa yang masih membutuhkan banyak perhatian dalam hal infrastruktur, lingkungan, dan kesejahteraan,” ujar Endang.
Selain itu, Endang mengajak semua elemen masyarakat untuk turut mendukung kelancaran debat ini dan memanfaatkannya sebagai referensi untuk menentukan pilihan. Ia juga menegaskan pentingnya pelaksanaan debat yang damai dan tertib, mengingat debat publik adalah bagian dari proses demokrasi yang harus dihormati bersama. (TRI)